SERANG, (Bantenpedia.id) – Dalam rangka menyamakan persepsi untuk menentukan langkah mitigasi dan solusi atas permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan, Kantor Wilayah Kemenkumham Banten melalui Tim Subbag Keuangan dan BMN menghadiri Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAPPA-W Tahun 2022 di Aula Kanwil DJPB Propinsi Banten, Rabu (06/10/2022).
Kegiatan ini penting untuk dilakukan guna memberikan evaluasi serta menyampaikan current issue yang sedang dihadapi terkait Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara dan Lembaga Triwulan III Tahun 2022.
Dijelaskan dalam materi bahwa LK disusun melalui data yang terbentuk pada Aplikasi MonSAKTI dengan menggunakan data transaksi yang terbuku melalui Aplikasi SAKTI sampai dengan tanggal 30 September 2022.
LK sendiri terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, Pernyataan Telah direviu dan Pernyataan Tanggung Jawab.
LK terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, Pernyataan Telah direviu dan Pernyataan Tanggung Jawab.
Dari FGD ini diharapkan akan menjawab dinamika tantangan dalam menyajikan laporan keuangan yang berkualitas. Seperti pada tahun 2022 ini, terdapat penyempurnaan dalam kebijakan akuntansi yang digunakan. Salah satunya yaitu perubahan aplikasi pelaporan keuangan yang sebelumnya menggunakan aplikasi Persediaan, SIMAK BMN dan SAIBA, menjadi sistem aplikasi yang terintegrasi yaitu SAKTI, serta simplifikasi rekonsiliasi dengan menggunakan Aplikasi MonSAKTI.
“Tentu bukanlah hal yang mudah bagi Bapak/Ibu sekalian untuk bisa langsung menyesuaikan dan memahami perubahan yang ada. Namun, dengan kompetensi, kapabilitas, serta fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Bapak/Ibu dan semua pihak yang ada di forum ini, kita percaya bahwa kita mampu untuk menyelesaikan tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya. Seperti kata pepatah, kita ubah kalimat “bisa tapi sulit” menjadi “sulit tapi bisa”. Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil DJPb Banten.