Jakarta, Bantenpedia.id– Pembina Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (IKAWATI ATR/BPN) Nanny Hadi Tjahjanto didampingi oleh Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan (Dirjen PTPP) Embun Sari dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati mengunjungi Booth Pameran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan IKAWATI BPN Provinsi Banten pada Minggu (6/11/2022).
Ditemani oleh Ketua IKAWATI ATR/BPN Banten Kusumiyati Rudi, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Banten Rudi Rubijaya dan jajaran BPN Banten, Nanny melihat-lihat produk yang dijual di Booth UMKM BPN Banten. Pada Booth UMKM IKAWATI Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Lebak, Nanny tertarik untuk melihat dan mencoba kain tenun dari baduy yang memang memiliki ciri khas yang berbeda dengan tenun dari daerah lainnya.
Kemudian di Booth UMKM IKAWATI Kantah Kabupaten Serang dan Kota Serang Nanny tertarik untuk mencicipi produk minuman herbal dengan merek “SesegarItu” yang diproduksi oleh Perajin UMKM dari Taktakan Kota Serang, Provinsi Banten.
“Lemon sereh selasih, tanpa pengawet dan pewarna. Gulanya dari gula singkong, jadi sangat bagus untuk kesehatan,” ujar Nanny sambil mempromosikan produk yang dikonsumsinya ke arah kamera. “Seger banget dan sehat,” tambahnya.
Selanjutnya di Booth UMKM IKAWATI Kantah Kabupaten Tangerang, Nanny mencicipi coklat “Chobayoo” yang sudah menembus pasar internasional dan sudah diekspor ke beberapa negara. Beliau berpendapat rasanya sangat enak dan wajar jika mampu menembus pasar ekspor.
Pada Booth IKAWATI Kantah Kota Tangerang beliau terkejut ketika mencicipi keripik daun sirih. “Saya baru tahu sirih bisa menjadi kripik yang rasanya tidak sangit apalagi sudah ditawarkan dengan macam-macam rasa. Ada rasa jagung bakar dan rasanya sangat enak,” terang Nanny.
Keseruan kunjungan Pembina IKAWATI ATR/BPN ini jauh dari kesan kaku, beliau terus menyemangati agar UMKM binaan IKAWATI se-Indonesia “naik kelas” pada tingkat kabupaten/kota, “naik panggung” pada tingkat provinsi dan “naik pamor” di tingkat regional, nasional bahkan internasional, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan perajin UMKM. (IDA/AP)