Kota Serang, Bantenpedia.id – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengajak paguron silat dengan para jawara turut menjaga stabilitas daerah. Pemilu 2024 membutuhkan stabilitas daerah untuk menampung aspirasi dan partisipasi masyarakat.
Hal itu diungkap Al Muktabar saat hadiri silaturahmi antar perguruan silat pada Tapak Karuhun Banten Jilid 2 “Spirit of Banten Culture” di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Minggu, (17/12/2023).
“Ini sangat baik dengan berbasis budaya, banyak hal kita komunikasikan. Agenda ini mendukung situasi yang mencerminkan untuk kondusif damai dan aman, dan tentunya saya apresiasi setinggi-tingginya untuk kegiatan ini,” ungkapnya.
Dikatakan, Tapak Karuhun Banten merupakan kegiatan silaturahmi ratusan perguruan silat dengan latar belakang yang berbeda. Dalam kesempatan ini juga ditampilkan atraksi pentas budaya debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten.
Al Muktabar juga mengungkapkan, kegiatan ini merupakan upaya mengangkat budaya dan sejarah Banten. Dimana hal tersebut, mampu memperkuat gotong royong yang bersatu padu dalam menyongsong demokrasi.
“Dimana keamanan dan ketertiban adalah kata kunci dari catatan sejarah. Dan Banten tentunya memiliki budaya yang tinggi. Kita memiliki jawara dan pendekar dan itu sangat dipentingkan dalam rangka partisipasi masyarakat di Provinsi Banten,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, para pendekar atau jawara juga mengucapkan deklarasi jawara Banten siap amankan pemilu. Hal ini dibuktikan sebagai hadirnya masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu 2024 yang menciptakan situasi dan kondisi secara baik, kondusif, aman dan damai.
“Dan itu tugas kita bersama, termasuk sore hari ini segenap pendekar dan jawara salah satu pilar dalam menghadirkan SDM dan upaya kita menciptakan situasi stabilitas daerah menjadi kondusif,” ungkap Al Muktabar.
“Ini diinisasi tokoh masyarakat, para jawara, saling berdiskusi, bergembira berdasarkan budaya yang kita punya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Banten sekaligus ketua pelaksana Tapak Karuhun Banten Jilid 2 Yadi Sugiadi menyampaikan, kegiatan ini dihadiri sekitar 4000 jawara dan pendekar se-Provinsi Banten dari beberapa paguron di Indonesia.
“Jawara dan ulama yang berkumpul saat ini totalnya berasal dari 24 peguron yang berada dalam satu wadah perguruan pencak silat Banten,” ungkap Yadi.
Ia menuturkan, selain untuk memperkuat silaturahmi antara ulama, jawara, dan pendekar di wilayah Banten, kegiatan itu juga memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Rekor MURI yang sekaligus menjadi rekor dunia ini didapatkan karena para pendekar dan jawara menampilkan peragaan silat bersenjata golok dengan jumlah peserta terbanyak di Indonesia.
“Harapan kami berlangsungnya acara ini bisa menjadi mercusuar untuk persilatan di indonesia terutama di serang banten,” ujarnya. (Red)