SERANG, Bantenpedia.id – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Serang melakukan kegiatan skrining HIV/AIDS bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kamis, (14/12).
Adapun skrining HIV/AIDS ini, Rutan Serang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Serang melalui Puskesmas Singandaru dan Puskesmas Rau.
Kepala Rutan Serang Prayoga Yulanda mengatakan bahwa kegiatan skrining HIV/AIDS di Rutan Serang ini diikuti oleh 204 warga binaan.
“Tes skrining virus HIV ini menggunakan sampel darah dari warga binaan dan dilakukan oleh tim Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Serang melalui Puskesmas Singandaru dan Puskesmas Rau,” katanya.
“Dan tes HIV ini kami berikan bagi orang yang mempunyai faktor risiko, hal ini dilakukan agar dapat mencegah ataupun pengobatan lebih dini,” ucap Prayoga.
Lebih lanjut, Prayoga juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Kota Serang yang telah melaksanakan skrining HIV/AIDS di Rutan Serang.
“Terimakasih saya ucapkan kepada Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Kesehatan, Puskesmas Singandaru dan Puskesmas Rau yang telah melakukan skrining HIV/AIDS di Rutan Serang. Semoga kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin,” harapnya.
Sementara itu, Salah satu Warga Binaan Rutan Serang, MD mengaku senang dengan adanya skrining HIV/AIDS ini karena mereka bisa mengetahui apakah terpapar atau tidak.
“Kami berharap program seperti ini bisa dilakukan bukan hanya skrining HIV/AIDS tetapi juga skrining terhadap penyakit lainnya, dan kami sangat berterima kasih kepada petugas kesehatan Rutan Serang dari Dinas Kesehatan Kota Serang, Puskesmas Singandaru serta Puskesmas Rau,” ucapnya.
Diketahui bahwa HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi. Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.
Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak merasa sakit pada awalnya, tetapi perlahan-lahan sistem kekebalan tubuh akan rusak. Dia akan menjadi sakit dan tidak mampu melawan infeksi. Dengan menjalani pengobatan yang dapat memperlambat perkembangan penyakit, pasien bisa menjalani hidup dengan normal.